PIPA AIR MASIH BANYAK YANG BOCOR
Oleh karena itu, Erlan mengajak kedua mitra swastanya untuk meningkatkan kinerja untuk melayani masyarakat dengan tidak hanya focus pada satu titik.
“Selama ini kami hanya focus dengan titik hitam dalam sebuah kertas putih. Padahal area putih ini yang harus kita perhatikan, “ kata Erlan mengumpamakan soal kinerja perusahaan pimpinannya setelah 18 tahun bermitra dengan Palyja dan Aetra.
Contohnya, menurut Erlan, adalah soal kasus kehilangan air atau non revenue water (NRW) yang hingga saat ini angkanya masih tinggi.
“ Coba kami evaluasi ketika berbicara NRW, pasti otak mikir kalau airnya dicuri, ketika pencurinya ketemu, kami akan merasa benar, tanpa melihat sisi lain,” kata Erlan.
Menurut Erlan, saat ini angka NRW masih tinggi bukan saja lantaran pencurian air, namun karena masih banyak pipa-pipa yang bocor.
“ Jadi marilah mulai sekarang sama-sama evaluasi, masih banyak titik putih lain yang belum terisi, “ kata Erlan.
Erlan juga menyatakan saat ini baru sekitar 60 persen masyarakat Jakarta yang terlayani air bersih baik dari Palyja yang menyuplai kawasan barat Jakarta maupun Aetra untuk kawasan timur Jakarta.
“ Hingga 2016 sebanyak baru 60 persen dari total kurang lebih 10 juta penduduk DKI Jakarta yang terlayani pasokan air bersih, masih ada 40 persen yang belum, ini yang perlu dilihat,” kata Erlan.
Erlan mengatakan, 40 persen masyarakat yang belum menikmati pasoka air bersih merupakan pekerjaan rumah bagi PAM JAYA. Khususnya Palyja dan Aetra.
“ Sering lupa bahwa air itu adalah hak dasar, mari utamakan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat menikmati air bersih,” kara Erlan. (m7)
Sumber: Warta Kota
Tinggalkan Komentar