peranan-swasta-masih-dibutuhkan-dalam-pengelolaan-air-bersih-di-jakarta-IetaP

PERANAN SWASTA MASIH DIBUTUHKAN DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH DI JAKARTA

“Kalau kita lihat spirit nasionalnya, ya swasta tetap kita perlukan. Kan peraturan yang sekarang berkembang. Memang juga memberikan kesempatan hanya bidang investasi swastanya, yang kemudian diatur lebih sempit,” kata Erlan dalam acara Seminar Tantangan Global Pengelolaan PDAM di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (22/9).

Dijelaskannya, sebelum keluar aturan pembatasan peranan swasta dalam pengelolaan air bersih, PDAM Jaya sudah melakukan diskusi dengan dua operator air bersih yang menjadi mitra, yaitu PT Aetra Air Bersih dan Pam Lyonnaise Jaya (Palyja).

Diskusi dilakukan untuk memperbaharui peranan swasta dalam pengelolaan air bersih bagi warga Jakarta. Dulu peranan swasta dalam pengelolaan air bersih dengan menangani dari hulu sampai ke hilir. Kondisi ini dirasa tidak bisa berjalan sinergi dalam menciptakan peningkatan pelayanan air perpipaan bagi warga.

“Sebelum aturan-aturan itu keluar, saya memulai diskusi itu dengan mitra swasta, Palyja dan Aetra. Artinya, kalau dulu swasta menangani dari hulu sampai ke hilir. Semuanya mereka yang pegang. Sedangkan PDAM Jaya hanya sebagai pengawas proses. Lantas bagaimana kita bisa tingkatkan pelayanan?,” ujarnya.

Peningkatan pelayanan air bersih tidak dapat dilakukan karena operator sebagai perusahaan swasta pasti memikirkan bagaimana mengembalikan investasi yang telah mereka keluarkan.

“Karena kan swasta selalu menjalankan sesuai dengan perhitungan. Apa-apa mesti dihitung, investasi berapa, kembalinya kapan,” terangnya.

Dengan begitu, cenderung mitra swasta melupakan unsur yang penting, yaitu unsur pelayanan air bersih dan unsur hak rakyat atas air bersih. Melihat hal itu, PDAM Jaya memutuskan pelayanan air bersih langsung ke warga Jakarta dikelola oleh PDAM Jaya sebagai BUMD DKI yang bergerak dalam penyediaan air bersih.

“Jadi unsur pelayanan dan unsur hak atas rakyatnya di mana. Oleh karena itu ketika dia menyangkut pelayanan, sebaiknya itu dikelola sama PDAM Jaya. Lantas d imana swasta bolehnya? Ya di pengolahan air dan di bantuan juga. Misalnya untuk pengoperasian bantuan teknis. Karena mereka punya keahlian untuk pengoperasian jaringan perpipaannya,” paparnya.

Dengan pengoperasian jaringan perpipaan ditangani swasta, bukan berarti PDAM Jaya kehilangan kontrol atas kedua mitra swasta ini. Tetapi justru, PDAM Jaya bisa mengawasi secara ketat karena jaringan perpipaan tersebut milik PDAM Jaya.

“Bukan berarti kita kemudian hilang kontrol kalau mereka yang operasikan kan. Kita tetap bisa mengontrol jaringan perpipaan khususnya di DKI. Itu kan miliknya PDAM Jaya, bukan milik swasta. Jadi tetap kita punya kendali di situ,” tegasnya.

Lenny Tristia Tambun/FMB

BeritaSatu.com

Sumber http://www.beritasatu.com/megapolitan/387729-peranan-swasta-masih-dibutuhkan-dalam-pengelolaan-air-bersih-di-jakarta.html

Share this Post

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar