DKI TARGETKAN LIMA SANITASI KOMUNAL DI SETIAP KELURAHAN
Wakil Gubenur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan, Pemprov DKI merencanakan pembuatan sanitasi komunal di permukiman padat penduduk. Diharapkan dengan adanya sanitasi komunal, air limbah domestik dapat diolah kembali sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan lain.
"Air-air limbah rumah tanggak itu harus disterilisasi menjadi air bersih. Dan Kementerian tahun ini akan jalan di 44 lokasi. Nanti kita lanjutkan tahun depan. Kami ingin satu kelurahan ada lima titik dengan melibatkan masyarakat," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (15/9).
Untuk tahun ini, lanjut dia, Pemprov DKI diminta untuk melakukan pemetaan titik yang dapat dibangunkan sanitasi komunal. Dalam sanitasi tersebut akan dibuat instalansi pengolahan air limbah (IPAL). Satu titik sanitasi komunal membutuhkan anggaran sekitar Rp 400 juta.
"Kita siapkan pembangunannya. Nanti Dinas Tata Air DKI yang menjadi pelaksananya. Bersama-sama dengan BPLHD dan Biro Lingkungan Hidup. Paling tidak, itu mencukupi untuk 200 kepala keluarga (KK) untuk satu sanitasi komunal,” ujarnya.
Pembuatan sanitasi komunal ini akan dibangun dengan berbasiskan masyarakat. Artinya dengan melibatkan masyarakat lokal untuk melakukan pengolahan air limbahnya. Dengan cara seperti itu, diyakini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat lokal. Serta timbulkan kesadaran dalam diri masyarakat tidak membuang limbah langsung ke sungai.
"Inilah salah satu kunci supaya sungai bersih. Dan juga satu kunci supaya kesehatan masyarakat juga bisa terjamin. Karena sebagian besar bakteri ekolik ada di sumur-sumur di lokasi permukiman padat," jelasnya.
Lenny Tristia Tambun/FER
BeritaSatu.com
Tinggalkan Komentar