warga-kamal-muara-rayakan-100-hari-merdeka-dari-krisis-air-bOqZX

WARGA KAMAL MUARA RAYAKAN 100 HARI MERDEKA DARI KRISIS AIR

Dalam rangka perayaan HUT ke-495 Jakarta Hajatan (Kolaborasi, Akselerasi, Elevasi), PAM JAYA sebagai BUMD Pemprov DKI Jakarta ikut mensyukuri momentum tersebut bersama masyarakat Kamal Muara melalui kegiatan hajatan 100 hari air mengalir di Kamal Muara; daerah yang sejak Indonesia merdeka belum memiliki akses air perpipaan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama PAM JAYA Syamsul Bachri, Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B Hasan Basri Umar, dan Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C Gani Suwondo.

Hajatan ini adalah bentuk syukuran dari warga Kamal Muara setelah 100 hari merdeka dari krisis air, sekaligus merayakan HUT ke-495 Jakarta. Selama puluhan tahun, mereka mesti menadah air hujan atau membeli air jeriken untuk pemenuhan kebutuhannya. Biaya yang dikeluarkan dari pembelian air jeriken pun jauh di atas air perpipaan.

Hal lain yang disyukuri warga adalah rencana perluasan pelayanan air perpipaan di Kamal Muara yang dimulai dari prosesi penanaman pipa pertama. Penanaman pipa pertama secara simbolis dilakukan di wilayah yang belum memiliki akses air perpipaan di Kamal Muara, salah satunya yakni RT 03 RW 01. Perluasan area layanan nantinya akan menambah sekitar 250 sambungan rumah. Sebelumnya, air perpipaan telah melayani sekitar 850 sambungan rumah atau setara 5.100 warga.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi penyediaan akses air perpipaan di Kamal Muara oleh PAM JAYA. Ia pun meminta warga Kamal Muara untuk senantiasa mendoakan ikhtiar yang dilakukan para pekerja.

“Mohon doakan mereka yang bekerja, mereka yang pasang pipa, mereka yang menggali. Kita doakan ikhtiar mereka,” ucap Anies Baswedan.

Anies dalam sambutannya juga menyarankanwarga Kamal Muara untuk memanfaatkan penghematan biaya yang dihasilkan dari tersedianya air perpipaan.

“Dengan adanya air perpipaan ini bisa menghemat pengeluaran bapak dan ibu. Pengeluaran seminggu bisa digunakan sebulan.

Alhamdulillah biaya membeli air bisa dihemat dan dipergunakan untuk kebutuhan lainnya. Tapi harus diingat air harus dihemat dan jangan disia-siakan,” imbuhnya.

Direktur Utama PAM JAYA Syamsul Bachri mengatakan, Kamal Muara sudah menunggu puluhan tahun untuk mendapatkan akses air perpipaan. Dan PAM JAYA sebagai bagian dari Pemprov. DKI Jakarta, juga bagian dari negara, tidak boleh membiarkan warga Kamal Muara menunggu lebih lama lagi.

Menurut Syamsul, angka 100 dalam kegiatan ini harus dimaknai dan dimplementasikan pada setiap kerja-kerja PAManah (karyawan PAM JAYA). Selama 100 hari air mengalir di Kamal Muara tanpa kendala adalah wujud pelayanan 100 persen, pelayanan dengan totalitas.

“Angka 100 ini perlu dimaknai secara serius. PAM JAYA akan berusia 100 tahun, dan usia ini harus menjadi momentum besar kita dalam meningkatkan pelayanan hingga 100 persen,” ucap Direktur Utama PAM JAYA.

Seperti diketahui, pada 23 Desember 2023, PAM JAYA akan berusia 100 tahun, dan mulai 1 Februari 2023, PAM JAYA akan melakukan 100 persen pelayanan air perpipaan di Jakarta setelah Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan dua mitra swasta selesai.

Kamal Muara, merupakan satu dari beberapa lokasi yang menjadi sasaran wilayah Proyek SPAM Hutan Kota, di mana proyek ini merupakan inisiasi dari PAM JAYA dan didukung penuh oleh Pemprov DKI Jakarta. Kehadiran air perpipaan di Kamal Muara adalah bagian dari salah satu proyek percepatan pelayanan PAM JAYA, SPAM Hutan Kota. Proyek ini menargetkan 30.000 sambungan pelanggan baru di empat wilayah di ujung Jakarta, yakni Kamal Muara, Kamal, tegal Alur, dan Pegadungan. Selain itu, PAM JAYA juga membangun jaringan pipa transmisi dan distribusi sepanjang 153 KM untuk mengaliri air dari IPA Hutan Kota yang berkapasitas 500 liter per detik.

Share this Post

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar