DKI MENANTI PASOKAN AIR WTP BUARAN 3
Sampai saat ini kebutuhan air di Jakarta mencapai 26.000 liter per detik, namun ketersediaan air bersih hanya 12.000 liter per detik. Ironisnya, ketersediaan air bersih yang diperoleh dari pengolahan air baku di luar Jakarta.
Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya sendiri hingga 2016 telah memiliki pelanggan sebanyak 60 persen dari total kurang lebih 10 juta penduduk DKI Jakarta.
Untuk menambah jumlah pasokan air ke para warga, PAM akan kembali membangun tiga Water Treatment Plant (WTP), salah satunya dengan pembangunan WTP Buaran 3 Duren Sawit, Jakarta Timur. Pembangunan WTP Buaran 3 diyakini bisa menambah 20 persen pasokan air bersih ke warga Jakarta.
“Jadi selama ini pasokan air kami baru mencapai 60 persen untuk seluruh warga Jakarta. Jika nanti kami bangun WTP Buaran 3 dengan kapasitas 4.000 lps (liter per second) maka pasokan menjadi total 80 persen,” kata Erlan Hidayat, Direktur Utama PAM JAYA, ditemui Warta Kota di kantornya, Kamis (28/4). Pembangunan tersebut hanya akan memakan waktu hingga dua tahun.
Rencana lainnya adalah pembangunan WTP di Pesanggrahan, Jakarta Selatan dengan kapasitas 750 lps, tempat itu bisa semakin meningkatkan jumlah pasokan air bersih tersebut.
“Selain itu, kami juga akan bangun membangun WTP Marunda Jakarta Utara. Dengan meminta pasokan dari Kali Bekasi ke saluran tengah lalu ke Cakung Drain dan dialirkan ke Kanal Banjir Timur (KBT). Dengan kapasitas 2.000 lps” katanya.
Sampai saat ini PAM JAYA sudah memiliki tujuh WTP (lihat tabel). Untuk antisipasi kekurangan pasokan air bersih diperlukan penambahan WTP baru.
“Kami sudah minta tambahan air Jakarta ke Kementerin PU (Pekerjaan Umum) agar bisa membangun WTP baru tersebut. Terakhir kami meminta penambahan pasokan air tersebut, dengan mengajukan Surat Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air ke Kemen PU. tapi hingga kini belum di respons. Nanti Pak Gubernur akan bersurat ke menteri langsung untuk meminta tambahan pasokan air itu,” katanya.
Selama ini, lanjut Erkan bahwa pasokan air baku Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat. Sebanyak 94.3 persen pasokan air baku berasal dari luar Jakarta, sisanya yang 6,7 persen berasal dari sumber air di dalam Jakarta. Sumber air baku terbesar masih mengandalkan Waduk Jatiluhur yang memasok 62,5 persen air baku.
Kapasitas air di waduk tersebut sebanyak 12,95 miliar meter persegi setiap tahunnya. Sebanyak 86,7 persen digunakan untuk irigasi. Sementara 5 persen tidak terpakai.
“DKI hanya mendapatkan enam persen dari jumlah tersebut. Karena itu, kami ingin meminta lima persen air yang tidak terpakai. Agar pasokan air di Jakarta juga bisa bertambah,” kata Erlan.
Sistem pipanisasi
Selain itu, menurut Erlan untuk menambah pasokan air Jakarta juga bisa mendapatkannya jika nanti pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dibangun.
Karena melintas di beberapa daerah yaitu Purwakarta, Bekasi dan Jakarta, maka SPAM rencananya dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
SPAM tersebut rencananya dibangun di Bekasi dan Waduk Jatiluhur. Nantinya, pasokan diberikan melalui system pipanisasi.
“Dua SPAM itu, berkapasitas 9.000 lps. Jika berhasil dibangun sangat menambah pasokan air di Jakarta.” Katanya.
Selain itu saat ini pihaknya juga tengah membangun WTP di Waduk Pluit, Penjaringan Jakarta Utara. WTP tersebut berkapasitas 400 meter kubik per hari.
“ Kami bangun khusus untuk warga Rusun Muara Baru. Di sana ada 1.200 KK. Kami juga turunkan truk-truk tangki air berkapasitas 460 meter kubik.” Katanya.
Sementara hingga saat ini tingkat kehilangan air di Jakarta atau Non Revenue Water (NRW) mencapai 40 persen.
Dari jumlah tersebut sebanyak 70 persen karena kebocoran dan 30 persen dicuri oleh orang tak bertanggung jawab. (suf)
Daftar Lokasi WTP
WTP Buaran I kapasitan 1.900 lps
WTP Buaran 2 kapasitas 4.394 lps
WTP Pejompongan I kapasitas 1.850 lps
WTP PEjompongan 2 kapasitas 4.420 lps
WTP Cilandak kapasitas 400 lps
WTP Pulogadung kapasitas 4.919 lps
WTP Taman Kota Jakarta Barat kapasitas 150 lps
Sumber : Warta Kota
Tinggalkan Komentar