AHOK PILIH PENGGABUNGAN PAM JAYA KETIMBANG AKUISISI PALYJA
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang fokus mengurus penggabungan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dan Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah tidak memfokuskan lagi terhadap akuisisi operator swasta, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta.
"Jadi, saya fokus PAM JAYA gabung dengan PAL Jaya. Palyja juga sudah mau kerja dengan kami. Mereka sadar enggak baik juga terus-menerus kayak begini," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (2/3/2016).
Penggabungan PAM JAYA dan PAL Jaya bertujuan mengoptimalkan kinerja dua BUMD tersebut. Nantinya, lanjut dia, tidak ada alasan lagi Jakarta kekurangan air baku. Sebab, air limbah dapat diolah menjadi air bersih.
Dia pun berencana mengalokasi penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk penggabungan dua BUMD itu.
"Kami mencontoh Singapura yang telah mengelola air limbah dan air bersih pada satu perusahaan dengan nama NEWater," kata Basuki.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui PAM JAYA berencana mengakuisisi Palyja dan Aetra.
Langkah ini diambil setelah adanya gugatan Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) atas privatisasi air. Mereka menolak Palyja diakuisisi oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya.
Tinggalkan Komentar